Jihad yang dikomandoi Diponegoro merupakan gerakan yang paling berbahaya dan paling massif yang pernah dihadapi Belanda di Jawa, dan mungkin juga di seluruh Nusantara. Diponegoro melakukan jihad selama lima tahun dengan cara terang-terangan dan bergerilya.
Peristiwa ini akhirnya dikenal sebagai Perang Jawa, dan berakhir pada 1830 dengan ditangkapnya sang Pangeran yang kemudian dibuang ke Minahasa. Menurut Vlekke, hampir 15.000 serdadu pemerintah gugur, di antaranya 8.000 orang Eropa, dan jumlah orang Jawa yang mati akibat dampak peperangan ini diperkirakan mencapai 200.000 jiwa.
(Fahmi Firdaus )