Advertisement
Advertisement
Advertisement
INFOGRAFIS INDEKS
Advertisement

Kerap Memanas, AS dan China Sepakat Kerja Sama Perangi Krisis Iklim

Agregasi VOA , Jurnalis-Jum'at, 12 November 2021 |06:37 WIB
Kerap Memanas,  AS dan China Sepakat Kerja Sama Perangi Krisis Iklim
Utusan Khusus Urusan Iklim AS John Kerry (Foto: AP via VOA)
A
A
A

LONDON Hubungan Amerika Serikat (AS) dan China diketahui kerap memanas dan memiliki banyak ketegangan. Keduanya diketahui saling berkompetisi dan tidak mau kalah di berbaga bidang.

Tapi kedua negara ini ternyata membuat kejutan di Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) Perubahan Iklim Perserikatan Bangsa-Bangsa (COP26) yang digelar di Glasgow. Keduanya pada Rabu (9/11) membuat deklarasi bersama untuk mengembangkan strategi jangka panjang yang akan mencoba membatasi pemanasan global di bawah 2 derajat Celcius selama dekade ke depan. Deklarasi itu dibuat saat para delegasi memasuki jam-jam terakhir untuk menegosiasikan kesepakatan untuk memperlambat pemanasan global.

China dan AS merupakan dua negara penyumbang polusi terbesar di dunia. Aksi kedua negara untuk memerangi krisis iklim dianggap amat krusial. Itu sebabnya, deklarasi bersama kedua negara disambut hangat di KTT Perubahan Iklim PBB (COP26), pada Rabu (10/11).

“Amerika Serikat dan China berbeda pendapat dalam banyak hal, namun untuk masalah iklim, kerja sama adalah satu-satunya cara untuk menyelesaikannya. Jujur, ini bukan jenis masalah di mana kita punya pilihan. Ini masalah sains. (Perhitungan) matematika dan fisika lah yang menentukan jalan kita ke depan,” terang Utusan Khusus Urusan Iklim AS John Kerry.

Baca juga:  AS dan China Capai Kesepakatan untuk Atasi Krisis Iklim

Kepala Negosiator Urusan Iklim China Xie Zhenhua mengatakan dalam urusan perubahan iklim, lebih banyak kesepahaman antara China dan AS ketimbang perbedaan, sehingga ada potensi kerja sama yang besar bagi keduanya.

Kesepakatan kedua pihak mencakup kerja sama untuk mengendalikan emisi metana, mengatasi deforestasi illegal, meningkatkan pembangkitan energi terbarukan, dan mempercepat penyaluran bantuan keuangan bagi negara-negara miskin. Namun, deklarasi itu tidak mencantumkan tanggal atau target tertentu.

 Baca juga: Bersitegang dengan China, Angkatan Udara AS Kirim 25 Jet Tempur F-22 ke Pasifik

Sekretaris Jenderal PBB Antonio Guterres mencuit pada akun Twitternya sesaat setelah deklarasi itu diumumkan.

Halaman:
      
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Telusuri berita news lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement