Kisah Pria dengan Kelamin Terbesar di Dunia, Ditelepon Artis Diajak Berhubungan Seks
WASHINGTON – Pria bernama Jonah Falcon yang berbasis di Amerika Serikat (AS) dilaporkan memiliki penis terbesar di dunia. Dia memiliki penis dengan panjang 13,5 inci (34 cm) saat ereksi dan panjang 8,5 inci (cm) saat lembek.
Akibat ukuran penisnya yang luar biasa ini, dia mengaku kerap dihubungi para artis hanya untuk memintanya berhubungan seks. Namanya memang semakin terkenal setelah kisah hidupnya diangkat di film dokumenter HBO pada 1990.
Ditanya oleh pembawa acara podcast Alex Guldtands apakah dia pernah berhubungan seks dengan orang terkenal, dia pun mengiyakan hal itu.
“Ya, itu benar. Saya tidak akan menyebutkan salah satu dari mereka,” terangnya.
Baca juga: Pria Ini Klaim Miliki Alat Vital Terbesar di Dunia, Sempat Diperiksa Keamanan Bandara
“Banyak dari orang-orang yang sangat terkenal ini akan bermain-main dengan saya, karena mereka tahu saya tidak akan mempermasalahkannya,” lanjutnya.
“Mereka tahu bagaimana menghubungi saya. Baik melalui teks atau melalui email. Mungkin saya akan bertemu mereka dan kami akan cocok, atau mungkin mereka akan memiliki teman yang berteman dengan saya,” ungkapnya.
Baca juga: Penduduk Desa Bangun Patung Penis Raksasa untuk Akhiri Kekeringan
“Ini benar-benar diharapkan, mereka telah mendengar tentang saya. Mereka menyukainya, dan mereka menghubungi saya. Bukan masalah besar,” tambahnya.
Jonah juga mengatakan dirinya pernah dianggap sebagai bintang porno. Dia mengatakan meski dirinya pernah tampil bugil di televisi, namun dia mengaku belum pernah syuting film dewasa.
“Saya telah tampil sepenuhnya telanjang di banyak acara televisi, terutama di Inggris, orang-orang terus menunjukkan kepada saya tangkapan layar saya keluar dari kamar mandi dan berlutut setengah jalan, tetapi tidak, saya tidak pernah melakukan porno," terangnya.
“Kenapa aku belum? Karena saya aktor yang sah, dan saya lebih suka mendapatkan pekerjaan akting. Sayangnya, orang-orang tidak melihat perbedaannya dan mereka pikir saya tetap melakukan pornografi,” paparnya.
(Susi Susanti)
