LUMAJANG - Seorang penambang pasir, Sulianto (21) menjadi salah satu korban selamat dari erupsi Gunung Semeru pada Sabtu 4 Desember 2021 lalu.
Dia pun menceritakan detik-detik saat melihat asap tebal dari erupsi Semeru hingga banjir di Sungai Sumbersari tempat dirinya bersama sembilan penambang satu timnya mengambil pasir di sungai tersebut.
"Waktu kejadian ada 9 orang, yang 7 orang itu bisa melarikan diri selamat. Yang dua orang yang saya kenal ini belum ketemu. Kalau yang lain banyak yang belum ketemu, tapi nggak kenal, tapi saya pastikan ada lebih dari lima orang," kata dia, Sabtu (11/12/2021).
Saat itu, pemuda beruntung ini mengungkapkan mempunyai firasat Semeru akan meletus karena melihat asap tebal dan awan panas mengarah ke lokasi pertambangan pasir.
Tak berselang lama, kemudian terjadi banjir Sungai Sumbersari. Lalu, dirinya pun memutuskan langsung berlari menjauh dari gunung tertinggi di Pulau Jawa itu.
"Waktu itu banjir terus saya lihat gunungnya itu nggak kelihatan, ada asap tebal hitam, makanya 20 menitan saya langsung lari nggak tahu lagi gimana yang di bawah nambang," ungkapnya.
Baca juga: Cerita Penambang Pasir Selamat dari Erupsi Semeru karena Melihat Tanda Ini
Saat ini, sejumlah penambang pasir diduga masih terkubur akibat erupsi Gunung Semeru. Sepekan lebih dari erupsi Gunung Semeru nasib para penambang pun belum diketahui lantaran baru beberapa penambang yang diduga ditemukan di Curah Kobokan, yang menjadi salah satu tempat penambangan pasir.
Baca juga: Telah Lama Meninggal, Siapa Pengganti Mbah Dipo Sebagai Juru Kunci Semeru?