NEW YORK - Direktur Jenderal (Dirjen) Organisai Kesehatan Dunia (WHO) Tedros Adhanom Ghebreyesus pada Rabu (22/12) memperingatkan bahwa program vaksin booster atau pemberian dosis penguat vaksin Covid-19 tidak akan mengakhiri pandemi global secara tuntas.
Sebaliknya, ia menilai bahwa program tersebut akan memperpanjang pandemi, karena negara-negara miskin harus berjuang keras untuk memvaksinasi penduduk mereka akibat ketidaksetaraan akses terhadap vaksin.
“Program booster kemungkinan dapat memperpanjang pandemi, dan bukan mengakhirinya, karena pasokan dialihkan ke negara-negara yang sudah punya cakupan vaksinasi yang luas, sehingga memberi virus lebih banyak peluang untuk menyebar dan melakukan mutasi,” katanya.
Baca juga:Â WHO Varian Omicron Akan Dorong RS ke Jurang
Tedros menekankan, ketidaksetaraan akses terhadap vaksin ini akan menyebabkan pandemi berlangsung terus-menerus. Negara-negara yang mengalami kesulitan akses terhadap dosis awal vaksin akan menjadi tempat subur bagi varian virus.
Diketahui, pejabat kesehatan Amerika Serikat (AS) mendesak warganya yang berusia diatas 16 tahun untuk mendapatkan suntikan booster sebagai tindakan pencegahan atas merebaknya varian virus corona baru Omicron. Di sisi lain, banyak negara hingga kini belum memberikan dosis awal vaksin Covid-19 kepada sebagian besar penduduk mereka.
 Baca juga: WHO Dunia dalam Titik Bahaya Pandemi Covid-19
Follow Berita Okezone di Google News