Kini, lahan seluas dua hektare tersebut pun telah disii oleh berbagai peternak. Mulai dari peternak kambing, kerbau, hingga peternak ayam. Totalnya, ada 30 peternak lebih.
“Kami malah senang ini bisa dimanfaatkan dengan baik, desa juga mendapat untung dari sistem sewa tanahnya. Mereka juga mengolah limbah ternaknya sendiri, jauh lebih baik daripada yang dulu-dulu,” kata dia.
Kamal pun berharap, dengan banyaknya peternak yang mendiami tanah bekas lokasisasi itu, nama buruk Desa Gribig bisa semakin terkikis. Kemudian, beralih menjadi sentra ternak di Kudus.
“Kalau dulu WTS di Gribig itu wanita tuna susila, kini singkatannya berubah jadi ‘Wedus Tetap Sejahtera’. Mereka bahkan menamai kelompoknya dengan Mojodadi Farm, sehingga bisa mengubah persepsi masyarakat,” pungkasnya.
(Arief Setyadi )