MANILA – Badan bencana Filipina pada Jumat (31/12), mengatakan jumlah korban tewas di akibat Topan Rai telah melampaui angka 400 orang. Para pejabat di beberapa provinsi yang dilanda bencana meminta lebih banyak pasokan makanan, air, dan tempat tinggal sekitar dua minggu setelah badai melanda.
Kepala Badan Bencana Nasional Ricardo Jalad mengatakan pada konferensi pers, kematian yang dilaporkan telah mencapai 405, sebagian besar karena tenggelam, terkena pohon tumbang dan tanah longsor. Dia mengatakan 82 orang hilang dan 1.147 terluka.
Lebih dari 530.000 rumah rusak, sepertiga di antaranya hancur total. Adapun kerusakan infrastruktur dan pertanian diperkirakan mencapai 23,4 miliar peso (Rp6,5 triliun).
Baca juga: Terjangan Topan Rai Tewaskan 208 Orang di Filipina, 52 Masih Hilang
Data pemerintah melaporkan topan tersebut mempengaruhi hampir 4,5 juta orang, termasuk sekitar 500.000 yang berlindung di pusat-pusat evakuasi.
Badai topan yang terjadi pada 16 Desember lalu ini tercatat sebagai topan kategori 5 yang menghancaurkan sejumlah wilayah seperti Provinsi Bohol, Cebu, dan Surigao del Norte, termasuk pulau liburan Siargao, dan Kepulauan Dinagat.
Baca juga: Topan Rai Terjang Filipina, Kemlu RI: Tak Ada Korban Jiwa WNI
Di provinsi Filipina tengah, pejabat bencana dan pemerintah telah bergulat dengan pasokan bantuan yang tidak memadai untuk ribuan penduduk yang masih tanpa listrik dan air.