Advertisement
Advertisement
Advertisement
INFOGRAFIS INDEKS
Advertisement

Hilang 1,5 Tahun, Bocah Ini Ditemukan Tergeletak Lemas di Sirkuit Mandalika

edy gustan , Jurnalis-Sabtu, 08 Januari 2022 |22:01 WIB
Hilang 1,5 Tahun, Bocah Ini Ditemukan Tergeletak Lemas di Sirkuit Mandalika
Bocah hilang ditemukan di Sirkuit Mandalika (Foto: Edy Gustan)
A
A
A

LOMBOK TENGAH – Faris Alga, bocah berusia 9 tahun yang hilang lebih kurang 1,5 tahun akhirnya ditemukan. Bocah malang itu ditemukan di lokasi Sirkuit Mandalika secara tak sengaja oleh Anggota Brimob Lombok Tengah, Brigadir Safi’i Apriadi yang sedang PAM pada Jumat malam, 7 Januari 2022.

Brigadir Safi'i Apriadi menceritakan kronologi penemuan Faris. Saat itu, dia tengah berjaga bersama teman-temannya di Sirkuit Mandalika, Kuta, Lombok Tengah. Tiba - tiba dia melihat Faris Alga dan seorang laki - laki bernama Narep terbaring lemas di pinggir sirkuit.

Baca Juga:  Viral Lagu Yamet Kudasi Diubah Jadi Yana Supriatna, Pria yang Bikin Prank Hilang Misterius

Lantaran masih dalam areal pengamanan, Brigadir Safi'i menghampiri keduanya untuk mencari tahu apa yang terjadi. Spontan dia mengenal sosok Narep yang merupakan teman masa kecilnya, dan sekaligus tetangga satu desa beda kampung.

Safi'i merangkul keduanya lalu membawanya ke pos penjagaan dan dikasih makan. Belakangan, dia teringat dengan anak hilang di desanya yang wajahnya mirip dengan bocah yang sedang makan di hadapannya. “Kok mirip sama Faris yang hilang dulu ya,” ujarnya Safii, Sabtu (8/1/2022).

Dia lantas menghubungi tetangga Faris untuk memastikan apa betul dia adalah Faris bocah yang hilang sekitar 1,5 tahun lalu. Safii pun menghantarkan anak itu ke rumahnya.

Sontak suasana haru menyelimuti keluarga Faris begitu melihat bocah itu. Mereka membenarkan bahwa bocah itu adalah Moh. Faris Alga yang hilang 17 bulan lalu.

Baca Juga:  Heboh Yana Hilang di Cadas Pangeran, Pesan Suara yang Dikirim Ternyata Bohong

Itu diperkuat dengan keterangan kepala dusun setempat. Faris diketahui hilang sekitar September 2020 saat bermain bersama teman temannya. Keluarga mencarinya bahkan menggunakan jasa paranormal namun tidak berhasil.

"Lebih dari 26 Paranormal yang saya gunakan namun Faris tidak kunjung ditemukan" ungkap Amaq Melaye kakeknya.

Menurut pengakuan Moh. Faris Alga, dia dibawa Narep ke Jawa Tengah, dengan berjalan kaki, terkadang naik truk, sementara untuk makan dia terkadang menjual petai dan membersihkan taman. Kemudian, diberi makan oleh pemilik taman. Keduanya kadang memanfaatkan rumah kosong sebagai tempat beristirahat.

Narep merupakan tetangga Faris yang dikenal kurang normal. Tapi, Narep suka dengan anak kecil untuk teman bermain. Keluarga dan masyarakat berterima kasih kepada jajaran Brimob Lombok Tengah.

"Terima kasih, lamun ndek tedait sik Bapak - Bapak Brimob jak ndik yak dait wah baingk selamanya. Terimakasih pada Brimob, kalau tidak ditemukan oleh bapak - bapak Brimob, kemungkinan cucu saya tidak ditemukan" ungkap amaq Melaye berbahasa Sasak.

Komando Kompi Brimob Lombok Tengah AKP Sandro Dwi Rahardian, langsung menemui keluarga korban. Awalnya, dia menyarankan agar keluarga korban menempuh jalur hukum.

Namun, pihak keluarga menganggap persoalan itu selesai mengingat kondisi psikis Narep. Sandro mengimbau masyarakat tetap waspada dan mengawasi anak-anaknya.

"Waspada, awasi anak - anak kita, jangan sampai lalai, baik terhadap keluarga, teman ataupun siapa saja, jangan sampai timbul dan terjadi hal - hal yang tidak diinginkan. Karena kalau sudah anak kita hilang, yang salah adalah kita sebagai orangtua karena kurangnya pengawasan," ujar Sandro.

(Arief Setyadi )

      
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Telusuri berita news lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement