NEW YORK - Sekretaris Jenderal Perserikatan Bangsa-Bangsa (Sekjen PBB) Antonio Guterres, pada Kamis (13/1) meminta penangguhan beberapa aturan agar dana cadangan Bank Sentral Afghanistan bisa segera dicairkan dan digunakan di Afghanistan. Hal ini untuk menyelamatkan nyawa dan ekonomi sekaligus membuka jalan menuju pembebasan bersyarat cadangan mata uang asing Afghanistan yang dibekukan.
Diketahui, dana cadangan Bank Sentral Afghanistan sekitar USD9,5 miliar (Rp136 triliun) di luar negeri diblokir terutama di Amerika Serikat (AS). Adapun dukungan internasional kepada pemerintah sebelumnya terus menurun sejak Taliban merebut kekuasaan pada Agustus tahun lalu.
"Pendanaan internasional harus diizinkan untuk membayar gaji pekerja sektor publik, membantu lembaga-lembaga Afghanistan memberikan layanan kesehatan, pendidikan dan layanan vital lainnya," terangnya kepada sejumlah wartawan di New York.
Baca juga: Wamenkeu AS : Taliban Tak Diizinkan Akses Dana Cadangan Bank Sentral Afghanistan
"Fungsi Bank Sentral Afghanistan harus didukung dan dipertahankan, dan dibuka jalur untuk pelepasan bersyarat cadangan mata uang asing Afghanistan," lanjutnya.