Jurnalis Tonga Marian Kupu kepada BBC dari ibu kota Nuku'alofa mengatakan setelah letusan, seluruh Tonga menjadi abu-abu.
"Kita berbicara tentang anjing, mobil, dan bangunan, semuanya tertutup abu,” lanjutnya.
Kupu mengatakan tebalnya hujan abu membuat pembersihan landasan "sulit", dan menimbulkan kemungkinan ancaman kesehatan bagi mereka yang terlibat dengan tugas tersebut, yang "terutama anak laki-laki".
Kupu menggemakan ketakutan serupa bahwa persediaan air di negara kepulauan Pasifik akan habis. “Mereka berdoa untuk air, untuk hujan lebat. Kami tidak memiliki cukup air,” ujarnya.
Sebelumnya, sebuah kapal angkatan laut Selandia Baru juga dijadwalkan tiba di Tonga pada Kamis (20/1), mendahului kapal pasokan lainnya.
Henare sebelumnya mengatakan kepada BBC bahwa kapal pemasok akan membawa lebih dari 250.000 liter air tawar dan peralatan desalinasi, yang digunakan untuk memisahkan garam dari air.
“Hal paling mendesak yang datang dari pemerintah Tonga adalah kebutuhan air bersih,” katanya.