KAIRO - Pemerintah Arab Saudi dan Thailand pada Selasa (25/1) sepakat memulihkan hubungan diplomatik. Hal ini diputuskan setelah kedua negara berselisih menyangkut kasus pencurian perhiasan oleh seorang petugas kebersihan asal Thailand yang bekerja di istana seorang pangeran Saudi, 30 tahun lalu.
Putra Mahkota Pangeran Mohammed bin Salman bertemu Perdana Menteri Thailand Prayuth Chan-ocha, yang sedang berkunjung ke Saudi dan mereka mengeluarkan pernyataan bersama di media negara Saudi.
Dalam pernyataan bersama, kedua pemimpin menyatakan sepakat untuk saling menempatkan duta besar di negara masing-masing "dalam waktu dekat" untuk memperkuat hubungan ekonomi dan perdagangan.
Baca juga: Festival Musik di Arab Saudi Cetak Rekor 732.000 Penonton yang Haus Musik dan Hiburan
Pertemuan Pangeran Mohammed dengan PM Prayuth itu merupakan yang pertama kalinya berlangsung antara pemimpin Saudi dan Thailand sejak kedua negara terlibat perselisihan tersebut.
Saudi sebelumnya menurunkan derajat hubungan dengan Bangkok setelah kedua negara terlibat perselisihan diplomatik menyangkut pencurian permata senilai USD20 juta (sekitar Rp286,7 miliar) pada 1989 oleh seorang warga Thailand yang bekerja sebagai petugas kebersihan di istana seorang pangeran Saudi.
Baca juga: Hizbullah: Arab Saudi Bantu Sebarkan Ideologi Islam Ekstremis ke Seluruh Dunia
Perselisihan itu kemudian dikenal sebagai "Blue Diamond Affair" atau kasus berlian biru.