Pengamat Timur Tengah dari Universitas Indonesia Yon Machmudi mengakui proses pembebasan ABK asal Indonesia itu tidak mudah karena kondisi perang di Yaman sangat parah.
Dia tidak tahu apakah Indonesia bisa mengirim intelijen untuk bertemu Houthi untuk memastikan keberadaan dan keadaan ABK Indonesia yang sedang ditahan oleh Houthi.
"Jadi (upaya pembebasan ABK Indonesia) tidak hanya (dilakukan) dengan pihak pemerintah (Yaman yang diakui internasional), karena pihak pemerintah memang berlawanan dengan pihak Houthi, tapi juga pihak kedua yang memang punya hubungan cukup kuat dengan Houthi, seperti dengan pemerintah Iran untuk bisa memastikan kondisi sandera itu seperti apa," tuturnya.
Menurut Yon, Indonesia selama ini cenderung netral dalam menyikapi perang Yaman maka tentu Houthi tidak ada masalah dengan Indonesia sehingga menguntungkan posisi ABK asal Indonesia dalam tahanan Houthi.
Ketegangan diantara kelompok Houthi dan Arab Saudi memuncak setelah kelompok itu mengakui serangan pesawat nirawak di bandara dan instalasi minyak Abu Dhabi dua pekan lalu yang menewaskan tiga orang.
(Susi Susanti)