“Iya, (lahan) dibeli Pertamina. Luasnya setengah hectare, dapat Rp2,5 miliar,” ungkap salah satu warga Desa Sumurgeneng, Yuatin.
Kepala Desa Sumurgeneng, Gianto juga membantah jika akhir-akhir ini warganya diberitakan jatuh miskin setelah setahun lalu menjadi miliarder dadakan setelah menerima uang penggusuran dari Pertamina.
Gianto mengatakan, kehidupan warga Desa Sumurgeneng tidak berubah, setelah menjadi miliarder. Beberapa warga ada yang memilih membeli tanah di luar desa, kehidupan warga pun sangat kondusif hingga saat ini.
Dia melanjutkan, usai menjadi miliarder sampai saat ini kehidupan warga justru berubah drastis. Dia membantah jika warganya malah jatuh miskin setelah menjadi miliarder dadakan.
Warga saat ini justru menjadi kaya raya karena tanahnya di luar desa itu lebih luas. Jika saat itu warga memiliki tanah satu hektare yang dijual, yang pertama dibelikan tanah di desa lain dua hectare. Selain itu, uangnya pun masih sisa yang digunakan untuk membangun rumah.
Gianto juga membantah jika banyak warga di Desa Sumurgeneng menjadi pengangguran usai menjual tanahnya tersebut.