Menteri Pertahanan Prancis Florence Parly menuduh penguasa Mali meningkatkan "provokasi" terhadap negaranya.
Meyer "dipanggil dan diberitahu tentang keputusan pemerintah yang mengundangnya untuk meninggalkan wilayah nasional dalam waktu 72 jam menyusul komentar bermusuhan dan keterlaluan oleh menteri luar negeri Prancis baru-baru ini", kata pemerintah Mali dalam sebuah pernyataan yang dibacakan di televisi nasional.
Prancis masuk ke Mali pada 2013 setelah gerilyawan Islam menyerbu bagian utara negara itu. Dengan bantuan Prancis, tentara Mali telah merebut kembali wilayah itu, tetapi gerilyawan melancarkan pemberontakan yang semakin berdarah di seluruh wilayah Sahel.
Prancis juga memiliki pasukan di Niger dan Burkina Faso, yang juga memerangi pemberontakan jihadis.
(Rahman Asmardika)