Advertisement
Advertisement
Advertisement
INFOGRAFIS INDEKS
Advertisement

Kisah Suku Karen, Dibantai Militer Myanmar hingga Rela Hidup di Kamp Pengungsian

Susi Susanti , Jurnalis-Kamis, 03 Februari 2022 |13:08 WIB
Kisah Suku Karen, Dibantai Militer Myanmar hingga Rela Hidup di Kamp Pengungsian
Suku Karen di Myanmar (Foto: Karen News)
A
A
A

Rezim militer Myanmar yang didirikan pada 1962 terus menindas Karen dan kelompok etnis lainnya hingga saat ini. Dahulu kala, tentara Burma meneror desa Karen setiap musim kemarau dengan membakar desa mereka, membunuh atau menyiksa warga sipil, dan memperkosa perempuan dan anak perempuan.

Akibat konflik yang berkepanjangan itu, banyak orang Karen harus melarikan diri melintasi perbatasan ke kamp-kamp pengungsi di negara tetangga Thailand. Kehidupan di kamp-kamp pengungsi sulit dan tidak pasti. Pemerintah Thailand dapat mengurangi dana atau menutup kamp-kamp pengungsi sesuai keinginannya, sehingga para pengungsi hanya memiliki sedikit pilihan.

Pengungsi tidak diperbolehkan keluar dari kamp yang ramai, dan dapat ditangkap oleh polisi Thailand jika tertangkap. Mereka harus mencoba bekerja dan menghidupi diri mereka sendiri di dalam kamp sambil mengajukan permohonan pemukiman kembali ke negara lain, yang bisa memakan waktu bertahun-tahun.

Saat ini, beberapa pengungsi Karen telah bemigrasi dan menetap di beberapa negara. Seperti Amerika Serikat (AS), Australia, Kanada, Inggris, Belanda, Norwegia, Swedia, Finlandia, Denmark, Selandia Baru, Korea Selatan, dan Jepang.

(Susi Susanti)

      
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Telusuri berita news lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement