 
                
JAKARTA - Gunung Ile Lewotolok di Lembata, Nusa Tenggara Timur erupsi pada Jumat (11/2/2022) pukul 07.43 WITA. Tinggi kolom abu teramati ± 1200 meter di atas puncak (± 2623 m di atas permukaan laut).
"Kolom abu teramati berwarna kelabu hingga hitam dengan intensitas tebal ke arah timur. Erupsi ini terekam di seismograf dengan amplitudo maksimum 40 mm dan durasi 37 detik,” tulis Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) dalam keterangan yang diterima.
Baca Juga: Gunung Anak Krakatau Masih Berstatus Waspada
PVMBG mengatakan, saat ini Gunung Ile Lewotolok berada dalam tingkat aktivitas level III (Siaga). Sementara itu, masyarakat di sekitar Gunung Ile Lewotolok maupun pengunjung/pendaki/wisatawan direkomendasikan agar tidak melakukan aktivitas di dalam radius 3 km dari puncak/kawah Gunung Ile Lewotolok.
“Masyarakat Desa Jontona agar selalu mewaspadai potensi ancaman bahaya longsoran material lapuk yang dapat disertai oleh awan panas dari bagian tenggara puncak/kawah Gunung Ile Lewotolok,” kata PVMBG.
PVMBG mengingatkan potensi bahaya abu vulkanik yang dapat mengakibatkan gangguan pernapasan (ISPA) maupun gangguan kesehatan lainnya maka masyarakat yang berada disekitar Gunung Ile Lewotolok agar menyiapkan masker penutup hidung dan mulut maupun perlengkapan lain untuk melindungi mata dan kulit.
Baca Juga: Gunung Anak Krakatau Erupsi, Warga Pesisir Masih Beraktivitas Normal
Selain itu, PVMBG mengatakan abu vulkanik hingga saat ini jatuh di beberapa sektor di sekeliling Gunung Ile Lewotolok maka masyarakat yang bermukim di sekitar aliran sungai-sungai yang berhulu di puncak Gunung Ile Lewotolok agar mewaspadai ancaman lahar terutama di saat musim hujan.
(Arief Setyadi )