5 Negara Ini Penduduknya Paling Banyak Jadi Pengungsi, Salah Satunya Tetangga Indonesia
JAKARTA - Menurut UNHCR, 82,5 juta orang di seluruh dunia terpaksa meninggalkan rumah. Para pengungsi tersebut banyak yang tinggal di negara-negara penampung maupun di negara tetangga.
Berikut beberapa negara yang warganya banyak menjadi pengungsi di negara lain.
BACA JUGA: Soal Pengungsi Rohingya, Menkopolhukam: Kita Tampung Sementara
1. Sudan
Sudan merupakan negara yang memiliki banyak pengungsi, yakni hampir 735 ribu pada tahun 2020. Kekeringan, kekerasan dan kelaparan yang berkepanjangan merupakan faktor utama orang Sudan melarikan diri dari negaranya. Lebih dari 46,5% penduduk Sudan hidup di bawah garis kemiskinan.
BACA JUGA: Indonesia Komitmen Berikan Perlindungan ke Pengungsi Internasional
2. Afghanistan
Afghanistan masih menjadi negara asal bagi populasi pengungsi terbesar kedua. Lebih dari 88% pengungsi Afghanistan ditampung di negara tetangga yaitu Pakistan dan Iran. Saat ini 1 dari 10 pengungsi berasal dari Afghanistan.
Hampir dua pertiga warga Afghanistan yang masih tinggal di wilayahnya terkena dampak konflik yang kemudian mendorong keinginan perpindahan internal. Ditambah lagi dengan adanya keterbatasan pemerintah untuk menahan dampak bencana alam. Afghanistan dipilih PBB sebagai negara yang perlu diperhatikan untuk tanggap darurat terhadap pengungsian di bagian timur laut negara tersebut.
3. Suriah
Pada pertengahan 2020, sekitar 6,6 juta warga Suriah telah mencari perlindungan terutama di Lebanon, Yordania, Mesir, Irak, dan Turki. Lebih dari 25% total populasi pengungsi global adalah bagian dari migrasi global setelah krisis Suriah 10 tahun. Jumlah pengungsi Suriah di negara-negara tersebut sesuai dengan jumlah pengungsi yang keluar dari negara itu.
4. Republik Demokratik Kongo
Jumlah perpindahan pengungsi telah meningkat sejak 2019. Lebih dari 807.000 pengungsi Kongo tercatat pada 2020. Angka ini belum termasuk 4,5 juta orang yang mengungsi ke wilayah lain di Kongo. Kekerasan di wilayah Kasai, Tanganyika, Ituri, dan Kivu menjadi faktor utama para warganya untuk mengungsi ke negara lain.
5. Myanmar
Myanmar merupakan salah satu negara yang warga negaranya banyak mengungsi karena konflik Rohingya. Sejak 25 Agustus 2017 lebih dari 1,1 juta melarikan diri dari Myanmar. Banyak orang Rohingya tidak memiliki kewarganegaraan dan berakhir terdampar di Cox’s Bazar, Bangladesh. PBB dan lebih dari 130 organisasi nonprofit lokal, nasional, dan internasional telah mendukung pemerintah Bangladesh untuk menyesuaikan diri dengan peningkatan kapasitas pengungsi ini.
(Rahman Asmardika)
