Para pejabat AS mengatakan mereka tidak memperkirakan serangan yang diperintahkan oleh Presiden Rusia Vladimir Putin pada hari tertentu, tetapi berulang kali memperingatkan bahwa itu bisa datang kapan saja.
"Saya tidak akan menyebutkan tanggal tertentu, saya pikir itu tidak cerdas. Saya hanya akan memberi tahu Anda bahwa sangat mungkin dia (Presiden Rusia Vladimir Putin) bisa bergerak tanpa peringatan," kata Juru Bicara Pentagon John Kirby kepada wartawan.
Sebelumnya, Kirby mengatakan Moskow masih menambah kemampuan militernya di perbatasan Ukraina.
Rusia memiliki lebih dari 100.000 tentara yang berkumpul di dekat perbatasan Ukraina, namun Moskow telah menyangkal tuduhan Barat yang menudingnya merencanakan invasi. Rusia mengatakan bisa mengambil tindakan "teknis militer" yang tidak ditentukan kecuali serangkaian tuntutan dipenuhi, termasuk melarang Ukraina bergabung dengan aliansi NATO.
Moskow mengatakan upaya Ukraina untuk bergabung dengan NATO merupakan ancaman. Meski NATO tidak memiliki rencana segera untuk mengakui Ukraina sebagai anggotanya, negara-negara Barat mengatakan mereka tidak dapat bernegosiasi mengenai hak negara berdaulat untuk membentuk aliansi.
Negara-negara Barat telah mengancam akan menjatuhkan sanksi berat jika Rusia benar-benar menyerang Ukraina.
Pada Senin (14/2/2022) Rusia menyarankan bahwa mereka siap untuk terus berbicara dengan Barat untuk mencoba meredakan krisis keamanan.
(Rahman Asmardika)