Orang yang selamat dari sambaran petir pun harus hidup dengan kondisi lemah, pusing, dan kehilangan ingatan.
Sejak tiga tahun yang lalu, Badan Meteorologi India memulai prakiraan petir. Aplikasi-aplikasi seluler kini bisa melacak petir. Orang-orang diperingatkan melalui radio, TV, serta sukarelawan yang membawa megafon.
Sebuah inisiatif bernama Lightning India Resilient Campaign, yang juga telah berusia tiga tahun, berupaya meningkatkan kesiagaan di desa-desa rawan petir demi mengurangi angka kematian. Tetapi, jumlah sambaran petir juga meningkat tajam.
Studi dari lembaga nirlaba, Dewan Promosi Sistem Ketahanan Iklim menunjukkan terjadi lebih dari 18 juta sambaran petir sepanjang April 2020 hingga Maret 2021. Jumlah itu meningkat 34% dibandingkan periode yang sama setahun sebelumnya.
Data satelit yang dikumpulkan oleh Institut Meteorologi Tropis India juga menunjukkan sambaran petir "meningkat pesat" antara 1995 dan 2014.
Sejumlah negara bagian di India melaporkan sambaran petir besar-besaran, tapi ada tiga negara bagian yang menyumbang 70% angka kematian yakni Odisha, Jharkhand, dan Benggala Barat. Orang-orang yang bekerja di lahan pertanian adalah yang paling rentan tersambar.