Oleh sebab itu, penduduk desa membuat konduktor petir sederhana untuk mengarahkan muatan listrik itu ke bumi.
Mereka menggunakan pelek sepeda bekas, bambu, dan kabel logam. Pelek dipasang di atas tiang bambu, yang kadang tingginya mencapai sembilan meter, diikatkan ke bangunan, terutama di pusat-pusat kegiatan masyarakat dan sekolah.
Konduktor itu akan mengalirkan listrik dari sambaran petir ke bumi tanpa menyebabkan kerusakan apa pun.
Namun penelitian Lightning Resilient India Campaing menunjukkan sebagian besar korban yang tersambar meninggal setelah berlindung di bawah pohon tinggi. Penduduk lokal yang bertani dan mencari ikan demi nafkah menjadi yang paling rentan tersambar.
Sejauh ini, kampanye itu berhasil menurunkan angka kematian akibat sambaran petir hingga 60% di beberapa negara bagian.