HONG KONG – Kasus Covid-19 di Hong Kong pada Kamis (17/2/2022) dilaporkan meningkat hingga 60 kali lipat selama bulan ini setelah mencatat lonjakan yang luar biasa. Media melaporkan bahwa mulai Maret pengujian Covid-19 akan menjadi wajib bagi semua orang di daerah otonomi pusat keuangan global itu.
Rumah sakit di Hong Kong kewalahan menghadapi meningkatnya kasus Covid dalam skala besar ini, dengan beberapa pasien, termasuk orang tua, dibiarkan berbaring di tempat tidur di luar dalam cuaca dingin, terkadang hujan. Gambar-gambar dari adegan itu mengejutkan banyak orang, mendorong permintaan maaf dari pihak berwenang di Hong Kong.
BACA JUGA: Hong Kong Tak Ada Rencana Lockdown Meski Kasus Covid-19 Meledak
Sekolah, bioskop gimnasium, dan sebagian besar tempat umum ditutup. Banyak pegawai kantoran yang bekerja dari rumah.
Tetapi, banyak penduduk yang lelah dengan pembatasan keras yang diberlakukan untuk melindungi mereka dari pandemi, bahkan ketika sebagian besar kota besar lainnya di dunia menyesuaikan diri dengan virus.
Otoritas kesehatan melaporkan rekor 6.116 kasus yang dikonfirmasi pada Kamis, naik dari 4.285 hari sebelumnya, dengan 6.300 kasus positif awal. Angka itu membuat total kasus sejak Januari menjadi lebih dari 16.600. Hong Kong telah melaporkan 24 kematian baru.
BACA JUGA: Berisiko Covid, Hong Kong Akan Musnahkan Ribuan Hamster dan Hewan Kecil
Lonjakan kasus adalah ujian terbesar dari kebijakan "dinamis nol-COVID" yang diterapkan Hong Kong. Namun, Pemimpin Hong Kong Carrie Lam pekan ini mengatakan bahwa kota itu "tidak dapat menyerah pada virus".
Beberapa laporan media, mengutip sumber yang tidak disebutkan namanya, mengatakan pemerintah berencana untuk menguji hingga satu juta orang setiap hari mulai Maret dan mereka yang gagal mematuhi akan didenda HKD10.000 (sekira Rp18 juta).