Jantung operasi militer ini tidak lagi di Mali, tetapi di Niger,” kata Macron sebagaimana dilansir Reuters.
Operasi Serval diluncurkan oleh Paris di Mali pada 2013. Setahun kemudian digantikan oleh Operasi Barkhane yang lebih besar, yang bertujuan untuk mengatasi pemberontakan di seluruh wilayah Sahel, yang – selain Mali – mencakup Chad, Burkina Faso, Niger dan Mauritania.
Namun, hubungan antara Prancis dengan Mali memburuk sejak junta militer yang berkuasa membatalkan kesepakatan untuk menyelenggarakan pemilihan pada Februari dan mengusulkan memegang kekuasaan hingga 2025.
(Rahman Asmardika)