Militer Ukraina pada Rabu (23/2) menyatakan penembakan oleh separatis pro-Rusia di Luhansk menewaskan seorang tentara Ukraina dan mencederai enam lainnya.
Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskiy menandatangani perintah untuk merekrut sejumlah tentara cadangan militer. Ia mengemukakan itu dalam pidato melalui video pada Selasa (22/2) malam, seraya menyebut tentang perlunya segera menambah anggota militer negara itu. “Ukraina adalah negara yang damai, kami ingin diam, tetapi jika kami tetap bungkam hari ini, kami akan lenyap besok,” katanya.
Diketahui, Putin, yang mengerahkan 150 ribu tentara di perbatasan Ukraina dan pengakuannya terhadap daerah-daerah yang dikuasai pemberontak di Ukraina Timur sebagai wilayah merdeka dan perintahnya untuk mengirim pasukan Rusia ke sana memicu kecaman luas.
Menteri Luar Negeri Rusia Sergey Lavrov dan Menteri Luar Negeri AS Antony Blinken dijadwalkan mengadakan pembicaraan pekan ini mengenai krisis itu dan menyiapkan landasan bagi pertemuan puncak antara Putin dan Presiden AS Joe Biden. Tindakan Putin menggagalkan upaya tersebut. Blinken mengatakan pada Selasa (22/2) bahwa Rusia “telah memperjelas penolakannya terhadap diplomasi.”
(Susi Susanti)