KIEV – Pejabat tinggi pertahanan Ukraina mengklaim bahwa pasukan keamanannya telah menyingkirkan sebuah tim pasukan elite Chechnya yang dikirim Rusia untuk membunuh Presiden Volodymyr Zelensky.
Sekretaris Dewan Keamanan dan Pertahanan Nasional Oleksiy Danilov pada Selasa (1/3/2022) mengatakan kepada saluran televisi Ukraine 24 bahwa pasukan pertahanan Ukraina telah bertempur melawan dua regu pembunuh yang dikirim untuk menghabisi Zelensky.
Menurut terjemahan komentarnya yang dilansir Fox News, Danilov mengatakan pasukan Ukraina mendapat informasi intelijen tentang rencana serangan terhadap Zelenskyy dan menghancurkan pasukan elite Chechnya tersebut.
"Operasi khusus yang akan dilakukan langsung oleh orang-orang Kadyrov (Pemimpin Chechnya Ramzan Kadyrov) untuk melenyapkan presiden kita sepenuhnya kita ketahui hari ini, dan saya dapat mengatakan bahwa kami menerima informasi dari perwakilan FSB, yang hari ini tidak memiliki keinginan untuk ambil bagian dalam aksi berdarah ini. perang," kata Danilov sebagaimana dilansir Fox News.
Ramzan Kadyrov adalah pemimpin Republik Chechnya, yang merupakan bagian semi-otonom Rusia. Dia adalah sekutu Vladimir Putin, dan pasukan komandonya dianggap sebagai pejuang yang tangguh dan sangat terampil. FSB mengacu pada Layanan Keamanan Federal Rusia.
Fox News Digital melaporkan pada Senin (28/2/2022) bahwa langkah Putin untuk mengirim pejuang Chechnya untuk bergabung dengan invasi mungkin menjadi bumerang karena militer Ukraina mengungguli harapan Rusia.
Chechnya adalah bagian dari unit penjaga nasional Rusia dan terkenal karena memerangi pemberontakan, menggunakan taktik brutal yang bahkan mengejutkan Rusia selama dua perang brutal melawan mereka pada 90-an.
Orang-orang Chechen telah dipekerjakan untuk memburu teroris di Suriah dan digunakan oleh Rusia untuk berperang di tempat lain, termasuk di Georgia. Mereka juga bertempur melawan pasukan Ukraina di Donbas ketika permusuhan dimulai di sana pada 2014.
Danilov mengatakan tim penyerang Chechnya tiba dalam dua kelompok, salah satunya pasukan pertahanan terlibat di Hostomel, dan yang lainnya sedang diawasi ketat oleh militer Ukraina. Dia juga mengklaim bahwa Ukraina telah diinformasikan mengenai regu pembunuh itu oleh sumber-sumber di dalam Layanan Keamanan Federal Rusia.
Sebelumnya, Zelensky mengatakan dalam pidatonya pekan lalu bahwa dia yakin telah dijadikan “target No.1” oleh pasukan Rusia. Dia telah menolak untuk dievakuasi dari Kiev, mengatakan bahwa “pertempuran ada di sini (Ukraina)”.
(Rahman Asmardika)