LONDON – Pimpinan perusahaan antariksa SpaceX Elon Musk pada Sabtu (5/3/2022) mengatakan bahwa dia diminta oleh pemerintah untuk memblokir sumber-sumber berita Rusia dari layanan broadband satelit Starlink-nya. Namun, Musk mengatakan bahwa dia telah menolak permintaan tersebut.
BACA JUGA: Internet Ukraina Lumpuh akibat Invasi Rusia, Elon Musk Bantu Pulihkan
"Kami tidak akan melakukannya kecuali di 'todongan senjata', maaf menjadi absolutis kebebasan berbicara", kata Musk dalam sebuah cuitan di Twitter, sebagaimana dilansir Reuters.
Keputusan Musk itu mendapat reaksi dari warganet, yang sebagian besar beraksi negatif. Sebagian besar pengguna meminta Musk melarang propaganda dengan memblokir berita Rusia.
Banyak negara, terutama negara Barat dan Eropa, saat ini memblokir kantor-kantor berita Rusia, menyebutnya sebagai propaganda Kremlin.
Musk juga mengatakan bahwa SpaceX telah diprioritaskan ulang untuk pertahanan siber & mengatasi gangguan sinyal, akan menyebabkan sedikit penundaan di Starship dan Starlink V2.
BACA JUGA: Elon Musk Jaga-Jaga Starlink di Ukraina Jadi Target Serangan Rusia
Musk sebelumnya telah mengirimkan satelit Starlink ke Ukraina untuk membantu negara yang tengah diinvasi Rusia itu. Awal pekan ini dia memperingatkan bahwa ada kemungkinan besar bahwa satelit Starlink-nya dapat menjadi target di Ukraina.
(Rahman Asmardika)