Sementara kedua pemimpin menyatakan harapan tinggi untuk masa depan yang lebih cerah di antara negara-negara tersebut, sebuah laporan oleh Channel 13 mengindikasikan bahwa prosesnya mungkin memakan waktu lebih lama untuk ditetapkan.
Menurut laporan itu, pengunjuk rasa anti-Israel berkumpul di luar istana Erdogan selama pertemuannya dengan Herzog dan mengganti bendera Israel dengan bendera Palestina.
Perjalanan Herzog menandai kunjungan tingkat tertinggi oleh seorang pejabat Israel sejak mantan Perdana Menteri (PM) Ehud Olmert melakukan perjalanan itu pada 2008, dan dipandang sebagai langkah penting untuk menghidupkan kembali hubungan kedua negara yang telah lama memanas.
Presiden tiba dengan pesawat yang bertuliskan "perdamaian", "masa depan" dan "kemitraan" dalam bahasa Ibrani, Turki, dan Inggris.
Sesampainya di kompleks kepresidenan di Ankara, Herzog disambut oleh Erdogan dan seorang pengawal kehormatan, saat sebuah band memainkan lagu Israel untuk pertama kalinya sejak 2008.
Herzog dan istrinya Michal akan dijamu oleh Erdogan untuk makan malam kenegaraan.
Sumber Kementerian Luar Negeri mengatakan kepada The Times of Israel, meskipun ada harapan tinggi untuk kemungkinan terobosan diplomatik selama pertemuan, kedua pihak tidak dijadwalkan untuk membahas atau mengumumkan penempatan duta besar penuh di ibu kota masing-masing.