Kiev pada Rabu (9/3) menuduh pasukan Rusia menembaki sebuah rumah sakit di kota Mariupol, dengan mengatakan anak-anak tewas dalam serangan itu. Moskow membantah tuduhan itu, mengklaim militan nasionalis lokal telah mengambil posisi di gedung itu setelah ‘membersihkannya’ dari warga sipil.
Pejabat Ukraina sebelumnya meminta WHO untuk menghentikan kerja sama dan pertukaran informasi dengan Federasi Rusia, terkait dugaan serangan terhadap rumah sakit selama serangan Moskow.
Rusia diketahui meluncurkan apa yang disebut Presiden Vladimir Putin sebagai “operasi militer khusus” pada 24 Februari, dengan mengatakan misi tersebut bertujuan untuk mempertahankan dua republik yang memisahkan diri yang dikepung oleh pemerintah Kiev sejak 2014, serta “demiliterisasi” dan “denazifikasi” negara tersebut. Ukraina menyebut serangan itu “tidak beralasan,” bersikeras bahwa pihaknya tidak memiliki rencana untuk merebut kembali wilayah separatis dengan paksa dan mengecam Rusia sebagai agresor.
(Susi Susanti)