Kementerian Pertahanan Ukraina mengatakan di kota selatan Mariupol, Rusia kehilangan 150 personel serta tank dan kendaraan tempur infanteri.
Ada juga laporan bahwa beberapa anggota angkatan bersenjata Rusia menolak untuk mengikuti perintah.
Mariupol mengalami krisis kemanusiaan terburuk di negara itu, dengan penduduk berjuang untuk mengakses makanan dan pasokan utama, tetapi tetap di bawah kendali Ukraina.
Serangkaian ledakan kuat mengguncang Kiev pada Selasa (15/3) pagi bahkan ketika pembicaraan antara Ukraina dan Rusia akan dilanjutkan. Setidaknya tiga ledakan besar terdengar di pusat ibu kota dengan asap membumbung tinggi.
(Susi Susanti)