Para perempuan di Desa Adat Sade umumnya menikah di usia 22 tahun. Bila melebihi usia itu, maka warga setempat menyebutnya perawan tua.
Setelah menikah, mereka biasanya membantu perekonomian keluarga dengan menjual hasil tenunan mereka. Sementara suami mendapatkan rezeki dari bertani.
Perempuan Sasak biasanya sudah diajari menenun sejak usia belasan tahun. Keterampilan menenun membantu mereka melatih kesabaran. Tenun yang mereka hasilkan nantinya dijual dengan harga beragam tergantung tingkat kesulitan pola dan luasan kain.
(Fahmi Firdaus )