MARIUPOL - Presiden Rusia Vladimir Putin mengatakan bahwa penembakan di Kota Mariupol di Ukraina yang terkepung hanya akan berakhir ketika pasukan Ukraina menyerah.
Kremlin dalam sebuah pernyataan mengatakan Putin telah melakukan hubungan telepon selama satu jam dengan Presiden Prancis Emmanuel Macron pada Selasa (29/3) malam.
Para pejabat Rusia mengatakan Putin menegaskan ke Macron untuk menyelesaikan situasi kemanusiaan yang sulit di kota ini, militan nasionalis Ukraina harus berhenti melawan dan meletakkan senjata mereka.
Pernyataan itu menambahkan bahwa Putin telah memberi Macron "informasi terperinci tentang langkah-langkah yang diambil oleh militer Rusia untuk memberikan bantuan kemanusiaan darurat dan memastikan evakuasi yang aman" warga sipil dari kota tenggara yang terkepung.
Baca juga: Panggilan Telepon dengan Macron, Putin: Militan Harus Letakkan Senjata di Mariupol
Para pejabat Prancis mengatakan pemimpin Rusia itu telah setuju untuk mempertimbangkan rencana untuk mengevakuasi warga sipil dari kota itu.
Rusia mengusulkan gencatan senjata satu hari pada Kamis (31/3). Kementerian pertahanan Rusia mengatakan gencatan senjata akan dimulai pada pukul 10:00 waktu setempat (08:00 BST) dan akan memungkinkan orang untuk melakukan perjalanan ke barat ke Zaporizhzhia melalui pelabuhan Berdyansk yang dikuasai Rusia.
Baca juga: Ukraina Tuduh Rusia Pindahkan 40.000 Warga Sipil Mariupol ke Wilayahnya Tanpa Koordinasi