Sementara itu, Rusia membantah tuduhan terkait pembunuhan warga sipil dan mengatakan akan menghadirkan "bukti empiris" pada pertemuan Dewan Keamanan (DK) PBB pada Selasa (5/4) untuk membuktikan pasukannya tidak terlibat.
Pasukan Rusia menarik diri dari kota-kota di utara ibu kota Kyiv pekan lalu saat mereka mengalihkan serangannya ke selatan dan timur Ukraina. Pasukan Ukraina merebut kembali kota-kota yang hancur akibat perang selama hampir enam minggu, termasuk Bucha, tempat ditemukanya warga sipil yang tewas berjajar di jalan-jalan.
Gambar kuburan massal di Bucha dan tubuh terikat orang ditembak dari jarak dekat menarik kecaman internasional pada Senin (4/4).
Diketahui, Rusia meluncurkan apa yang disebutnya "operasi militer khusus" di Ukraina pada 24 Februari lalu yang bertujuan untuk mendemiliterisasi dan "mendenazifikasi" Ukraina. Ukraina dan Barat mengatakan invasi itu ilegal dan tidak dapat dibenarkan.
Pasukan Rusia mundur dari ibukota Kyiv dalam menghadapi perlawanan Ukraina yang mematikan dan bergerak dengan menggunakan persenjataan anti-tank Barat.
Moskow menggambarkan penarikan itu sebagai isyarat niat baik pada pembicaraan damai, yang terakhir diadakan pada Jumat (1/4). Negosiator dijadwalkan bertemu pada Senin (4/4), tetapi tidak ada pihak yang memberikan pembaruan tentang pembicaraan tersebut.
(Susi Susanti)