Advertisement
Advertisement
Advertisement
INFOGRAFIS INDEKS
Advertisement

Pesona Masjid Cheng Hoo, Bukti Akulturasi Budaya di Bumi Sriwijaya

Erwin Setiawan , Jurnalis-Selasa, 05 April 2022 |08:11 WIB
Pesona Masjid Cheng Hoo, Bukti Akulturasi Budaya di Bumi Sriwijaya
Masjid Cheng Hoo Palembang. (Foto: Erwin S/MNC)
A
A
A

PALEMBANG - Masjid Al Islam Muhammad Cheng Hoo atau dikenal Masjid Cheng-Hoo Palembang menjadi bukti kemajemukan budaya Sumatera Selatan (Sumsel). Pasalnya, mesjid yang berada di Komplek Top 100, Jakabaring Palembang ini merupakan perpaduan tiga budaya yakni Tionghoa, Arab dan Palembang.

Bangunan masjid ini sekilas seperti sedang berada di Negeri Tirai Bambu China. Tapi jangan heran, ternyata masjid ini berada di Palembang. Masjid ini menjadi salah satu mesjid yang unik dan begitu indah.

Nama ini diambil dari Laksamana Cheng Hoo yang berjasa mengembangkan islam di Palembang. Arsitekturnya kental dengan gaya Tiongkok dengan atap yang berundak-undak.

BACA JUGA:Tinjau Pabrik di Palembang, Kapolri Minta Produksi Minyak Curah Ditingkatkan

Selain itu, dua menara mesjid dibuat mirip pagoda dengan warna dominan merah dan hijau giok. Bangunan ini merupakan perpaduan budaya Sriwijaya dengan warna kekuningan dan budaya Tiongkok dengan dominasi merah serta kubah hjau melambang budaya Islam di jazirah Arab.

"Kami ambil tiga warna di (masjid) sini, yakni merah, hijau dan kuning. Warna merah diambil dari kebudayaan China, karena mereka lebih mendominasi warna merah,” ungkap Erni, Pengurus Masjid Cheng Hoo)

Masjid ini dibangun pada tahun 2003 dan dipergunakan pada tahun 2006 atas prakarsa Persatuan Islam Tionghoa Indonesia. Pada awalnya menggunakan dana sumbangan muslim Tiongkok Palembang sebesar Rp150 juta sebelum berdatangan sumbangan dari warga lainnya termasuk pemerintah setempat.

Luas bangunan masjid 625 meter persegi dan dapat menampung sekitar 600 jamaah. Di bulan suci Ramadan, masjid ini menjadi tempat yang nyaman untuk bertadarus dengan tetap memperhatikan social distancing.

Selain itu, mesjid ini juga menjadi pusat pengembangan pengetahuan bagi para mualaf. Para mualaf datang ke sini untuk mempelajari bacaan Alquran.

(Widi Agustian)

      
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Telusuri berita news lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement