RUSIA – Mantan Presiden Rusia Dmitry Medvedev dalam sebuah posting Telegram pada Jumat (8/4) mengatakan sanksi besar-besaran yang dijatuhkan negara-negara Barat terhadap Rusia sejak dimulainya operasi militernya di Ukraina hanya semakin mengikis sistem lembaga internasional dan otoritas Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) yang ada.
“Awalnya, kata 'sanksi' hanya diterapkan pada tindakan yang diberlakukan oleh Dewan Keamanan PBB,” katanya.
Dia menambahkan bahwa segala sesuatu yang oleh negara-negara Barat disebut 'sanksi' saat ini tidak lain adalah pembatasan sepihak yang tidak dapat dilihat sebagai sanksi menurut hukum internasional.
“Ini tidak lain adalah pelanggaran hak kedaulatan Federasi Rusia yang dilakukan oleh negara dan blok tertentu,” lanjutnya.
Baca juga:Â Mantan Presiden Rusia: Sanksi Barat Tak Akan Berpengaruh bagi Kremlin!
Dia menyebut sanksi itu ilegal. “Skala yang belum pernah terjadi sebelumnya dari pembatasan yang ditempatkan di Moskow hanya akan menyebabkan runtuhnya semua lembaga internasional dan terutama PBB,” ungkapnya, yang saat ini menjadi Wakil Kepala Dewan Keamanan Rusia.
Baca juga:Â Sanksi Baru Rusia, Uni Eropa Embargo Batu Bara, Tutup Pelabuhan hingga Bekukan Aset Rp469 Triliun
Dia menjelaskan pembatasan lebih lanjut juga dapat membawa sistem hubungan internasional ke "jalan buntu," karena hubungan antara banyak negara akan diturunkan atau rusak.
Follow Berita Okezone di Google News
Medvedev juga mengatakan sanksi tersebut dapat dilihat sebagai agresi, karena bertujuan untuk mengganggu kemandirian ekonomi suatu negara dan termasuk kedaulatannya.
“Intinya… ini adalah deklarasi perang ekonomi,” tambahnya, memperingatkan bahwa tindakan ini memerlukan tindakan pembelaan diri.
“Tidak ada yang meragukan bahwa Rusia akan menggunakan haknya [untuk membela diri] melalui cara apa pun yang dianggap perlu,” katanya.
Namun demikian, dia menegaskan sanksi tersebut akan gagal mencapai tujuan mereka untuk melemahkan Rusia. Dia menambahkan bahwa mereka hanya cenderung membuat orang-orang Rusia bersatu di belakang para pemimpin bangsa dan memandang negara-negara yang memberlakukan sanksi sebagai musuh.
“Hasilnya akan menjadi tatanan dunia yang hancur dan konsekuensi yang sangat berat bagi ekonomi global,” ujarnya.
Medvedev memperingatkan, hal itu akan menjadi jelas bagi semua orang bahwa efektivitas sanksi yang seharusnya adalah kebohongan mutlak.
Komentarnya muncul ketika Uni Eropa (UE) mengumumkan babak baru sanksi terhadap Rusia. Sebelumnya pada Jumat (8/4), blok tersebut mengatakan akan menjatuhkan hukuman terhadap sektor keuangan dan perdagangan, serta embargo batubara Rusia. Ekspor minyak dan gas tetap tidak terpengaruh. Pada Kamis (8/4), Rusia juga diskors dari Dewan Hak Asasi Manusia (HAM) PBB.
Konten di bawah ini disajikan oleh Advertiser. Jurnalis Okezone.com tidak terlibat dalam materi konten ini.