DILI - Pemimpin kemerdekaan Timor Leste dan peraih Nobel Jose Ramos-Horta memimpin kemenangan pemilihan presiden (pilpres).
Warga Timor Leste pergi ke tempat pemungutan suara di negara setengah pulau berpenduduk 1,3 juta orang pada Selasa (19/4), memilih antara Ramos-Horta dan mantan pejuang gerilya Presiden Francisco "Lu Olo" Guterres.
Menurut data dari badan penyelenggara pemilu, Ramos-Horta memimpin kuat dengan 62,09% suara, sedangkan Lu Olo memiliki 37,91%. Jumlah suara yang dihitung mencapai 75%.
Berbicara setelah pemungutan suara di dekat rumahnya di ibukota Dili, Ramos-Horta mengatakan dia "sangat yakin" dia akan menang tetapi akan menunggu hasil akhir.
Baca juga: Ramos Horta Unggul dalam Pemilu di Timor Leste, Lanjut Putaran Kedua?
Pada putaran pertama pemilihan pada April, dia nyaris gagal mengamankan mayoritas langsung. Seorang akademisi Australia menghitung bahwa dia hanya membutuhkan 30.000 suara tambahan untuk mengamankan kemenangan di putaran kedua pada Selasa (19/4).
Baca juga: Pemilihan Presiden di Timor Leste Berlangsung Lancar dan Aman
Setelah bertahun-tahun ketegangan politik antara partai-partai besar, pemilihan ini secara luas dipandang penting untuk stabilitas. Ramos-Horta diperkirakan dapat menggunakan kekuasaan presiden untuk membubarkan parlemen dan memajukan pemilihan umum yang dijadwalkan tahun depan.