Sanksi ini juga memberlakukan pembatasan visa pada pejabat Rusia Khusein Merlovich Khutaev, Nurid Denilbekovich Salamov, dan Dzhabrail Alkhazurovich Akhmatov, atas keterlibatan mereka dalam pelanggaran berat hak asasi manusia yang dilakukan terhadap pembela hak asasi manusia Oyub Titiev.
Selain itu, Departemen Luar Negeri menargetkan 17 orang yang bertanggung jawab untuk merusak demokrasi di Belarusia" dengan pembatasan visa.
"Kami akan menggunakan setiap alat untuk mempromosikan pertanggungjawaban atas pelanggaran hak asasi manusia dan pelanggaran hukum humaniter internasional di Ukraina," kata Blinken.
Sanksi terbaru ini diberikan AS karena Rusia dan pendukungnya menginvasi Ukraina pada akhir Februari. Perang telah merenggut nyawa ratusan anggota militer dan warga sipil, dan pejabat AS dan Eropa mengatakan itu bisa berlangsung berbulan-bulan. Para ahli yang berbicara dengan CNN mengatakan bahwa sanksi tidak mungkin segera menghalangi Presiden Rusia Vladimir Putin untuk menghentikan agresi di Ukraina.
Sebelumnya AS telah memberikan sanksi kepada Malofeyev pada bulan Desember 2014 karena mendanai "kegiatan separatis di Ukraina timur" dan untuk hubungan dekatnya dengan "Aleksandr Borodai, Igor Girkin (alias Igot Strelkov), dan yang disebut Republik Rakyat Donetsk, yang memiliki semua sebelumnya telah dikenai sanksi sebagai Warga Negara yang Ditunjuk Khusus (SDN).