Batalyon Azov, seorang milisi nasionalis yang menonjol dalam pertahanan Mariupol, merilis sebuah video yang katanya menunjukkan perempuan dan anak-anak berlindung di kompleks itu. Reuters tidak dapat memverifikasi secara independen di mana atau kapan video itu diambil.
Seorang anak laki-laki yang tidak disebutkan namanya dalam video mengatakan dia sangat ingin keluar setelah berada di bunker selama dua bulan.
"Saya ingin melihat matahari karena di sini redup, tidak seperti di luar. Ketika rumah kami dibangun kembali, kami dapat hidup dengan damai. Biarkan Ukraina menang karena Ukraina adalah rumah asli kami," katanya.
Ukraina memperkirakan puluhan ribu warga sipil tewas di Mariupol dan mengatakan 100.000 warga sipil masih ada di sana. PBB dan Palang Merah mengatakan korban sipil setidaknya ribuan.
Serangan Rusia saat ini difokuskan pada Donbas, di mana separatis yang didukung Moskow selama bertahun-tahun menguasai bagian dari wilayah Donetsk dan Luhansk konstituennya.