Gadis itu mengatakan dia ingin pergi ke kota Lviv di Ukraina barat, di mana salah satu saudara laki-lakinya berhasil melarikan diri dari Kharkiv - sebuah kota yang dibom besar-besaran di timur laut.
"Saya ingin keluar... agar aman. Saya tidak mau mengambil risiko keluar hanya karena terkena pecahan bom, misalnya," tambahnya.
Awal pekan ini, salah satu komandan Azov mengatakan kepada BBC bahwa banyak warga sipil, termasuk anak-anak, berlindung di lokasi tersebut. Dia juga mengatakan pejuang Ukraina yang tewas ada di sana.
Resimen Azov dibentuk pada tahun 2014, segera setelah Rusia mencaplok semenanjung Krimea selatan Ukraina, untuk berperang melawan pasukan Rusia dan pemberontak pro-Rusia di wilayah Donbas timur.
Beberapa pejuang Azov awalnya memiliki hubungan dengan kelompok nasionalis dan sayap kanan. Resimen itu kemudian dimasukkan ke dalam Garda Nasional Ukraina.
Resimen tersebut, bersama dengan brigade Marinir, penjaga perbatasan dan petugas polisi, sekarang menjadi pembela Ukraina terakhir yang tersisa di Mariupol.
(Susi Susanti)