JAKARTA - Serda Ucok Tigor Simbolon merupakan prajurit elite Kopassus yang dihukum karena balas dendam untuk rekannya yang tewas dikeroyok preman. Usai membalas dendam, dia pun menjalani hukuman secara militer.
Dalam persidangan 2013 lalu, Serda Ucok menceritakan awal mula dirinya nekat membalaskan dendam rekan satu korps-nya. Saat latihan perang di Gunung Lawu 20-22 Maret 2013, ia dirundung kegalauan usai mendengar kabar Serka Heru Santoso tewas dibacok preman.
Serda Ucok pun langsung mengajak teman-temannya untuk mencari pelaku yang menewaskan mantan atasannya itu di Hugo's Cafe.
"Saya cukup terpancing emosi. Pernah saat tugas di Aceh saya dihadang orang dan Sertu Sriyono lah yang mengeluarkan saya dari hadangan tersebut," kata Ucok saat bersaksi di sidang berkas kedua di pengadilan Militer II-11 Yogyakarta, Selasa 16 Juli 2013 lalu.
Temannya sempat menolak untuk ikut mencari pelaku. Namun, Serda Ucok berang dan membentak rekannya tak memiliki jiwa korsa. Teman satu timnya dalam latihan di Gunung Lawu yaitu Serda Sugeng Sumaryanto, Koptu Kodik.
"Mereka menolak, takut dicari Danlat (Komandan Latihan). Saya bentak, kamu tidak punya jiwa korsa. Kemudian, saya tinggalkan mereka pergi sendiri," katanya.
Mencari Pelaku
Tak disangka Serda Ucok ternyata disusul kedua temannya itu. Namun, mereka terlebih dulu kembali ke Markas Grup 2 Kopassus Kandang Menjangan, Kartosuro untuk ganti pakaian. Sebab, kala itu mereka masih setengah dinas.
BACA JUGA:Mayjen Maruli Simanjuntak, Mantan Komandan Serda Ucok yang Kini Pimpin Pasukan Elite Kostrad