Perahu tak bisa maju dan tidak bisa mundur. Bahkan saat diperiksa di tengah laut dari perahu tampak sebuah sinar terang. Ternyata sinar terang itu muncul dari peti yang terapung-apung di tengah laut. Setelah peti diambil dan dibuka, mereka terkejut karena di dalamnya ada bayi laki-laki yang menangis mengiba - iba.
Menariknya saat perahu hendak menuju Bali, perahu masih oleng dan tak bisa melaju ke arah timur. Keputusan pun diambil dengan tidak meneruskan perjalanan ke Bali dan kembali ke Gresik. Selanjutnya bayi laki-laki itu diserahkan kepada majikan mereka di Gresik bernama Nyai Gede Pinatih.
(Fahmi Firdaus )