"Kami akan merekam operasi tentara Israel dan tiba-tiba mereka menembak kami tanpa meminta kami untuk pergi atau berhenti syuting," Al Jazeera mengutip ucapan Samoudi.
"Peluru pertama mengenai saya dan peluru kedua mengenai Shireen. Tidak ada perlawanan militer Palestina sama sekali di tempat kejadian," tambahnya.
Video penembakan menunjukkan Abu Aqla mengenakan jaket antipeluru biru yang ditandai dengan jelas dengan kata "press", serta helm.
Sebuah pernyataan dari Al Jazeera mengatakan: "Dalam pembunuhan terang-terangan, melanggar hukum dan norma internasional, Pasukan Pendudukan Israel membunuh dengan darah dingin koresponden Al Jazeera di Palestina, Shireen Abu Aqla, menargetkannya dengan tembakan langsung pagi ini ... saat melakukan tugas jurnalistiknya."
Jaringan tersebut meminta masyarakat internasional untuk meminta pertanggungjawaban pemerintah dan militer Israel atas "penargetan dan pembunuhan yang disengaja" terhadap seorang jurnalis.