Penerapan untuk memblokir penularan setiap kasus akan menjadi upaya sia-sia yang akan sangat mempengaruhi mata pencaharian masyarakat. Oleh karena itu, pemerintah Taiwan telah memilih untuk menghilangkan kasus berat, mengelola kasus ringan, meminimalkan dampak keseluruhan, serta merawat kasus sedang dan berat sejak April 2022.
Model Taiwan baru ini berupaya memungkinkan orang menjalani kehidupan normal sementara tindakan pencegahan epidemi aktif tetap dilakukan.
Memperkuat ketahanan masyarakat
Dengan diperkenalkannya rapid test antigen, Taiwan telah mempersingkat karantina dan mengurangi tindakan pengendalian, mengharuskan pasien yang terkonfirmasi untuk memberi tahu kontak dekat mereka untuk menjalani isolasi rumah dan menggunakan pemberitahuan kontak elektronik selama proses tersebut.
Karena permintaan rapid test meningkat, pemerintah telah meminta jumlah yang tetap dan mengadopsi skema penjatahan berbasis nama, mendistribusikan alat tes ke apotek yang dikontrak oleh NHI untuk dibeli oleh publik dengan menggunakan kartu NHI mereka.
Mempertahankan kapasitas perawatan kesehatan
Taiwan telah mengadopsi pendekatan triase, membuat pasien COVID-19 yang lebih ringan menjalani perawatan di rumah dan memesan perawatan di rumah sakit untuk pasien kelompok berisiko tinggi, seperti kasus sedang dan parah serta lansia.
Selama perawatan di rumah, orang dapat mengakses konsultasi medis darurat melalui aplikasi seluler. Jaringan apoteker dan apotek komunitas telah disatukan untuk memberikan konsultasi dan memberikan obat-obatan. Hingga akhir April 2022, sekitar 80 persen masyarakat di Taiwan telah menerima vaksin dosis utama Covid-19, sementara 60 persen telah menerima dosis booster.