NEW YORK - Amerika Serikat (AS) sedang mengalami ledakan pembelian senjata besar-besaran yang tidak menunjukkan tanda-tanda akan menurun. Menurut perhitungan komprehensif pertama federal terhadap perdagangan senjata dalam dua dekade, jumlah produksi senjata tahunan meningkat hampir tiga kali lipat sejak 2000, dan melonjak drastis dalam tiga tahun terakhir.
Data yang dirilis oleh Biro Alkohol, Tembakau, Senjata Api, dan Bahan Peledak (ATF) pada Selasa (17/5) itu memberikan gambaran statistik yang jelas akan sebuah negara yang mempersenjatai diri secara penuh.
The New York Times melaporkan para pembeli diuntungkan oleh pelonggaran pembatasan terkait senjata api oleh Mahkamah Agung, Kongres dan badan legislatif negara bagian yang dikuasai oleh Partai Republik.
Baca juga:Â Jual Senjata ke Taiwan Senilai Rp1,4 Triliun, China Jatuhkan Sanksi ke Perusahaan AS
Data tersebut mendokumentasikan peralihan drastis pada permintaan konsumen di kalangan pemilik senjata api dengan implikasi politik, budaya, dan komersial yang besar.
Baca juga:Â AS Setujui Penjualan Senjata Senilai Rp201 Triliun ke Indonesia
Menurut laporan itu, sejak 2009, pistol semiotomatis tipe Glock, yang dibeli untuk perlindungan pribadi, mulai terjual lebih banyak dibandingkan senapan yang biasanya digunakan untuk berburu.