YOGYAKARTA - Meskipun musim hujan diperkirakan akan segera berlalu namun kasus penyakit yang disebabkan oleh kencing tikus atau yang sering dikenal sebagai leptospirosis masih muncul di wilayah kabupaten Bantul. Bahkan pekan ini ada warga Kapanewon Sewon yang meninggal diduga karena terpapar Leptospirosis.
Kepala Seksi Survailans Dinas Kesehatan Bantul, dr Abed mengatakan untuk warga Kapanewon yang meninggal diduga karena leptospirosis pihaknya memang belum bisa menyimpulkan. Karena masih menunggu hasil audit kematian di akhir bulan Mei inรฌ
"Masih terduga karena baru akan proses audit kematian di akhir mei nanti,"tutur Abed, Kamis (26/5/2022).
Abed menyebut berdasarian data kesakitan Leptospirosis yang mereka miliki, kasus Leptospirosis di Bantul sejak bulan Januari hingga bulan Mei 2022 tercatat ada 21 kasus. Dari 21 kasus tersebut terduga meninggal berkaitan dengan Leptospirosis ada 4 kasus.
Angka tersebut sebenarnya relatif sama dengan periode yang sama tahun sebelumnya. Tidak ada peningkatan yang signifikan dari kasus lepsospirosis di wilayah kabupaten Bantul selama tahun 2022 ini
"Jumlahnya masih relatif sama,"tuturnya.
Untuk wilayah kapanewon yang terpapar, Abed menyatakan masih tersebar. Sehingga tidak atau belum khas masing-masing kapanewon apakah endemis atau tidak.
Untuk tahun ini kapan Emon Jetis masih mencatatkan angka kasus leptospirosis paling tinggi dibanding dengan wilayah yang lain. Penyebaran kasus leptospirosis di 17 Kapanewon masih relatif sama.
"Yang pasti Bantul endemis. Dan terbanyak di tahun ini di Jetis,"tambahnya.
Baca Juga: Aksi Nyata 50 Tahun Hidupkan Inspirasi, Indomie Fasilitasi Perbaikan Sekolah untuk Negeri
Follow Berita Okezone di Google News