MALANG - Mahasiswa berinisial IA yang diamankan Detasemen Khusus (Densus) 88 diduga kuat telah tertarik dengan hal-hal berbau ISIS sejak lama.
Pasalnya, ada sebuah jurnal ilmiah yang dibuat dalam rangka tugas perkuliahan membahas mengenai dinamika ISIS.
Dalam artikel ilmiah tersebut, mahasiswa Universitas Brawijaya (UB) ini mengangkat judul 'Faktor-faktor Penyebab Migrasi Wanita-Wanita Muslimah Eropa Menuju ke Wilayah Islamic State'.
Artikel itu kemudian dipublikasikan melalui researchgate.net yang dapat diakses oleh khalayak umum.
Di artikel ilmiah itu tertuliskan diduga waktu pengunggahan artikel pada Desember 2021. Di artikel itu, IA mengulas faktor penarik dan pendorong yang membuat banyak wanita muslimah Eropa bergabung ke negara Islam di Suriah dan Irak. Tulisan itu tampak jelas saat membaca abstraksi yang dibuatnya.
Keinginan berpatisipasi membangun kekhilafahan, ingin mendapatkan pencapaian duniawi, dan pencarian jati diri disebut IA pada artikel ilmiahnya, menjadi faktor penarik migrasinya wanita-wanita muslimah Eropa ke wilayah ISIS.
Memang ia tak menyebut secara spesifik, apakah Islamic State atau negara Islam yang dijadikan judulnya merupakan ISIS atau tidak. Tapi secara tersyirat tampak hal itu memang identiknya dengan ISIS yang ada di Irak dan Suriah.
Sang mahasiswa jurusan Hubungan Internasional (HI) Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FISIP) UB terlihat begitu fasih dan paham membahas mengenai seluk beluk negara Islam dalam artikel, yang diduga merupakan bagian dari tugas kuliahnya. Bahkan ia begitu halus seolah-olah memberikan ajakan untuk bergabung dengan negara Islam Irak dan Suriah berdasarkan kajian di artikel ilmiah tersebut.
Wakil Rektor (Warek) III Universitas Brawijaya Prof. Abdul Hakim mengatakan, tulisan berkaitan negara Islam yang dibuat IA pada tugas kuliahnya menjadi bagian hak dan kebebasan akademis. Dimana hal itu juga perlu melalui proses perdebatan dan kajian di forum akademik.