WASHINGTON – Wabah cacar monyet atau monkeypox telah menyebar di sejumlah negara Eropa, Amerika Utara, Asia, dan Australia, dengan lebih dari 100 kasus telah terdeteksi di seluruh dunia. Di tengah situasi ini, miliarder Amerika Serikat (AS) Bill Gates kembali menjadi sasaran teori konspirasi yang menghubungkannya dengan penyakit yang berasal dari Afrika itu.
BACA JUGA:Â Bertambah Lagi, Kasus Cacar Monyet Terdeteksi di 3 Negara Termasuk Uni Emirat Arab
Pendiri Microsoft itu telah lama menjadi target bagi kalangan anti vaksin karena kampanye vaksinasi massalnya terhadap berbagai penyakit berbahaya dan menular. Namun, teori konspirasi tentang Gates melonjak tajam, setelah dimulainya pandemi Covid-19.
Meski konspirasi tentang dia dan virus corona telah mulai berkurang, miliarder dan filantropis itu dikaitkan dengan wabah cacar monyet yang menyebar baru-baru ini.
Beberapa warganet mengungkapkan pendapat mereka bahwa Gates berada di balik penyakit "baru" itu di media sosial minggu ini, dengan tagar #BillGatesBioTerrorist sementara menjadi tren di Twitter, demikian diwartakan Sputnik.
Warganet lain mengklaim bahwa Gates meramalkan wabah tersebut, mengabaikan fakta bahwa orang Microsoft itu benar-benar memperingatkan kemungkinan serangan teroris menggunakan cacar air dan tidak menyebutkan cacar monyet sama sekali. Akhirnya, netizen lain menuduh bahwa Gates berencana untuk mendapatkan keuntungan dari penjualan vaksin cacar air.
BACA JUGA:Â Ramalan Miliarder Bill Gates soal Pandemi Covid-19, Kapan Berakhir?
Tidak ada pengguna Twitter yang memberikan bukti kuat untuk mendukung klaim mereka, dan anggota parlemen AS dari Partai Republik Marjorie Taylor Greene mengikuti tren ini dengan menyebarkan teori konspirasi cacar air dalam edisi terbaru acara MTG:Live di Facebook.
"Bill Gates sangat prihatin dengan cacar monyet karena ini adalah sesuatu, tampaknya, dia dapat menghasilkan banyak uang. Dia dan teman-temannya yang lain", kata Taylor Greene tanpa menjelaskan "teman" yang dia maksud.