Taliban pada Jumat menyatakan bahwa “pemerintah menganggap pemakaian jilbab sejalan dengan praktik agama dan budaya masyarakat dan aspirasi mayoritas wanita Afghanistan”. Lebih lanjut ditekankan bahwa “tidak ada yang dikenakan pada rakyat Afghanistan yang bertentangan dengan keyakinan agama dan budaya masyarakat Islam.”
Taliban mendesak masyarakat internasional untuk "menghargai" nilai-nilai Afghanistan, bersikeras bahwa mereka percaya dalam menyelesaikan masalah melalui dialog. Juru bicara kementerian luar negeri Taliban pada Jumat mengatakan kepada VOA bahwa sekolah menengah umum dibuka di sekira selusin dari 34 provinsi Afghanistan.
(Rahman Asmardika)