Advertisement
Advertisement
Advertisement
INFOGRAFIS INDEKS
Advertisement

Ketika Gus Dur Bicara Pandangan Islam Tentang Pancasila dan Bikin Kesal Wartawan

Tim Okezone , Jurnalis-Rabu, 01 Juni 2022 |08:32 WIB
Ketika Gus Dur Bicara Pandangan Islam Tentang Pancasila dan Bikin Kesal Wartawan
Gus Dur. (Foto: Istimewa)
A
A
A

JAKARTA - Hari ini 1 Juni 2022, bangsa Indonesia memperingati Hari Lahir Pancasila. Abdurrahman Wahid (Gus Dur) pernah melontarkan jawaban tak terduga ketika ditanya soal dasar negara Indonesia itu.

Seorang wartawan pernah bertanya kepada Gus Dur tentang pandangan Islam tentang Pancasila. Gus Dur lantas menanyakan kembali si wartawan mau jawaban versi Nadhlatul Ulama (NU) atau Muhammadiyah.

"Gus, bagaimana pandangan Islam tentang Indonesia yang memilih bentuk negara Pancasila, bukan negara Islam?" tanya seorang wartawan.

Baca juga: Humor Gus Dur: Ketika Orang Madura Berbahasa Inggris di Australia

"Menurut siapa dulu, NU atau Muhammadiyah?" jawab Gus Dur.

"NU, deh Gus," kata wartawan.

"Hukumnya boleh. Karena bentuk negara itu hanya wasilah, perantara. Bukan ghayah, tujuan." Jawab Gus Dur.

"Kalau menurut Muhammadiyah?" tanya wartawan.

"Sama," jawab Gus Dur singkat.

Wartawan melanjutkan pertanyaan berikutnya, "Kalau melawan Pancasila, boleh tidak Gus? Kan bukan Alquran?”

"Menurut NU atau Muhammadiyah?" jawab Gus Dur.

"Muhammadiyah, coba," kata wartawan.

"Tidak boleh. Pancasila itu bagian dari kesepakatan, perjanjian. Islam mengecam keras perusak janji," jawab Gus Dur.

"Kalau menurut NU?" kata wartawan.

"Sama," jawab Gus Dur.

Jelas saja jawaban Gus Dur membuat para wartawan merasa dikerjain oleh Presiden ke-4 RI itu. Lantaran jawaban versi NU dan Muhammadiyah selalu sama.

"Gimana sih, Gus. Kalau memang pandangan NU dan Muhammadiyah sama, ngapain kami disuruh milih menurut NU atau Muhammadiyah?" tanya wartawan dengan nada jengkel.

Halaman:
      
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Telusuri berita news lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement