Advertisement
Advertisement
Advertisement
INFOGRAFIS INDEKS
Advertisement

Kanada Tuduh Pesawat Militer China Ganggu Operasi Dalam Jarak Dekat, Tidak Profesional dan Berisiko

Susi Susanti , Jurnalis-Jum'at, 03 Juni 2022 |11:36 WIB
Kanada Tuduh Pesawat Militer China Ganggu Operasi Dalam Jarak Dekat, Tidak Profesional dan Berisiko
Kanada Tuduh pesawat militer China ganggu operasi dalam jarak dekat (Foto: Angkatan Bersenjata Kanada)
A
A
A

KANADA - Pesawat militer Kanada yang beroperasi di Asia telah berulang kali diganggu dengan pesawat militer China pada jarak yang sangat dekat.

Kanada mengatakan bahwa awak pesawatnya harus mengubah jalur mereka untuk menghindari tabrakan saat beroperasi di wilayah udara internasional dekat Korea Utara. Kanada menyebut perilaku China tidak profesional dan berpotensi berisiko.

Kanada mengatakan masalah ini sedang ditangani secara diplomatis. Perdana Menteri (PM) Kanada Justin Trudeau mengatakan dia menganggap situasi itu "sangat serius" dan telah memerintahkan para pejabat untuk membicarakannya dengan rekan-rekan mereka dari China.

Baca juga: Pamer Kekuatan Militer di Dekat Taiwan, China Angkat Bicara

"Fakta bahwa China akan memilih untuk melakukan ini sangat meresahkan," katanya, menurut kantor berita Reuters.

Dalam sebuah pernyataan, Kepala hubungan media angkatan bersenjata Kanada Dan Le Bouthillier mengatakan bahwa insiden itu terjadi selama Operasi Neon, kontribusi Kanada terhadap penerapan sanksi Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) terhadap Korea Utara.

 Baca juga: Semakin Memanas, China Kerahkan 30 Pesawat Tempur ke Zona Pertahanan Udara Taiwan

"Dalam interaksi ini, pesawat PLAAF [Angkatan Udara Tentara Pembebasan Rakyat] tidak mematuhi norma-norma keselamatan udara internasional," terangnya.

"Interaksi ini tidak profesional dan/atau membahayakan keselamatan personel RCAF [Angkatan Udara Kerajaan Kanada] kami,” lanjutnya.

Pesawat Kanada yang terlibat yakni pesawat patroli maritim CP-140 Aurora beroperasi dari pangkalan udara Kadena di Jepang antara 26 April dan 26 Mei.

Le Bouthillier menambahkan bahwa dalam beberapa kasus, awak pesawat Kanada merasa "cukup berisiko" untuk segera mengubah jalur penerbangan mereka sendiri untuk menghindari potensi tabrakan. Pesawat China dilaporkan cukup dekat sehingga kru mereka "sangat jelas terlihat".

Meskipun tidak jelas kapan insiden heboh itu terjadi, Le Bouthillier mengatakan bahwa insiden itu semakin sering terjadi.

Sementara itu, China belum mengomentari insiden tersebut. BBC telah menghubungi pemerintah China untuk memberikan komentar.

Ini bukan pertama kalinya dilakukan China. Perilaku serupa telah dilaporkan di masa lalu oleh Kanada, AS, dan pesawat serta kapal sekutu lainnya yang beroperasi di Pasifik.

Pada 2017, jet China datang dalam jarak 150 kaki (45 meter) dari pesawat AS, sebuah langkah yang dinilai Angkatan Udara AS sebagai "tidak profesional".

Dua tahun kemudian, dua pesawat tempur China terbang 1.000 kaki (300 meter) melewati kapal perang Kanada.

Sebuah surat kabar milik negara China kemudian menggambarkan insiden itu sebagai "sambutan hangat" bagi pasukan Kanada oleh angkatan laut dan angkatan udara China.

(Susi Susanti)

      
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Telusuri berita news lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement