NEW YORK - Presiden Sidang Majelis Umum ke-76 Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) Abdulla Shahid pada Senin (20/6/2022) mengatakan “dunia maya dan media sosial – dengan proliferasi disinformasi dan berita palsu – telah semakin memperburuk dampak ujaran kebencian ke tingkat yang belum pernah terjadi sebelumnya.”
Berbicara pada negara-negara anggota dalam sidang khusus majelis itu, yang sekaligus menandai Hari Internasional Melawan Ujaran Kebencian, Shahid menambahkan “tren berbahaya ini hanya berfungsi untuk memecah belah kita ketika persatuan dibutuhkan lebih besar dibanding sebelumnya.”
Menurutnya, untuk mengatasi tantangan ini secara komprehensif, masyarakat internasional harus memupuk kerja sama global dan bersatu, merangkul semangat kolektif yang dirancang PBB untuk dikembangkan yang dicoba dirusak oleh ujaran kebencian.
Baca juga:Â Mahfud MD Ajak Semua Pihak Atasi Penyebaran Konten Hoaks dan Ujaran Kebencian
“Ujaran kebencian adalah ancaman yang inheren pada nilai dan prinsip kita,” terangnya dikutip VOA.
Sementara itu, Penasihat Khusus PBB untuk Pencegahan Genosida Alice Wairimu Nderitu secara khusus membacakan pesan dari Sekretaris Jenderal PBB Antonio Guterres.
Baca juga:Â Edy Mulyadi Langsung Ditahan Usai Jadi Tersangka Ujaran KebencianÂ