4. Penyebab ekonomi Sri Lanka hancur
Negara kepulauan berpenduduk 22 juta orang ini kekurangan makanan, gas untuk memasak, bahan bakar, dan obat-obatan setelah salah urus ekonomi dan pandemi Covid-19 menghapus cadangan devisanya.
Depresisasi mata uang, inflasi lebih dari 33% dan kekhawatiran ketidakpastian politik dan ekonomi yang berkepanjangan mendorong banyak orang untuk bermigrasi.
5. Upaya memperbaiki krisis
Dalam upaya untuk memperbaiki krisis, Sri Lanka sedang dalam pembicaraan dengan Dana Moneter Internasional (IMF) untuk paket bailout, setelah menangguhkan pembayaran utang luar negeri sekira 12 miliar Dollar AS pada April.
Pemerintah memperkirakan akan membutuhkan setidaknya 5 miliar Dollar AS untuk memenuhi impor penting selama sisa tahun ini.
Lenora sendiri bertekad untuk melakukan apa yang dia bisa untuk kehidupan yang lebih baik, untuk dia dan anak-anaknya.
"Saya ingin menghabiskan dua tahun di Kuwait kemudian saya yakin saya bisa mendapatkan dan menabung cukup untuk kembali," katanya.
"Saya ingin mendidik anak perempuan saya. Itu yang terpenting." (Bul)
(Arief Setyadi )